Misteri Laut Dua Warna di Selat Gibraltar, dua laut yang tidak menyatu
18.48Kebenaran Al-Qur'an, Dua Laut yang Tidak Pernah Menyatu, Misteri laut dua warna
Biasanya
pertemuan laut dengan laut akan menyatu padu, baik itu warna air laut
atau suhu pada air laut. Namun ada yang janggal antara pertemuan dua
laut ini, yaitu laut Mediteranian dan laut Antlantik. Ketika kedua laut
ini bertemu yaitu pada selat Gibraltar, Kejanggalannya adalah kedua alut
ini tetap mempertahankan warnanya masing-masing dan suhu air
masing-masing tanpa ada percampuran antara keduanya, seolah-olah ada
dinding yang memisahkan keduanya. Subhanallah...
Kebenaran ini telah tercantum pada Al-Qur'an surat Ar-Rahman :
"Dia
membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara
keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing" (QS. Ar-Rahman : 19-20)
Ayat lain yang menceritakan fenomena yang sama terdapta pada surat Al-Furqan yang berbunyi :
"Dan Dia-lah
yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan), yang ini tawar
lagi segar dan yang lain asin lagi pahit ; dan Dia jadikan antara
keduanya dinding dan batas yang menghalangi" (QS. Al-Furqan : 53).
Dua lautan yang tidak bercampur itu terletak di Selat Gibraltar, selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negara Maroko dan Spanyol.
Dua lautan yang tidak bercampur itu terletak di Selat Gibraltar, selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negara Maroko dan Spanyol.
Arus selat
Gibraltar memang sangat besar di bagian bawahnya. Hal ini dikarenakan
perbedaan suhu, kadar garam, dan kerapatan air (density)nya. Air laut di
Laut Tengah (mediterania) memiliki kerapatan dan kadar garam yang
lebih tinggi dari air laut yang ada di Samudra Atlantik. Menurut
sifatnya, air akan bergerak dari kerapatan tinggi ke daerah dengan
kerapatan air yang lebih rendah. Sehingga arus di selat
Gibraltarbergerak ke barat menuju Samudra Atlantik. Lalu apakah air ini
akan bercampur denga air di Samudra Atalntik?
Tidak! Ternyata
ketika air laut dari Laut Tengah menuju Samudra Atlantik, mereka tidak
mencampur. Seakan ada sekat yang memisahkan kedua jenis air ini. Bahkan
batas antara kedua air dari dua buah laut ini sangat jelas. Air laut
dari Samudra Atlantik berwarna biru cerah, sedangkan air laut dari laut
dari Laut TEngah berwarna lebih gelap. Inilah keajaiban alam. TIdak
hanya itu yang aneh dari perilaku dari kedua air laut ini. Ternyata, air
laut dari Laut Tengah yang tidak mau bercampur dengan air laut dari
Samudra Atlantik ini menyusup dibawah air laut berasal dari Samudra
Atlantik. Air dari Laut Tengah ini menyusup di bawah air dari Samudra
Atlantik di bawah kedalaman 1000 meter dari permukaan Samudra Atlantik.
Melihat dari sisi Rohani, dalam Alquran, laut dua warna itu sudah
dijelaskan dalam surah Ar-Rahman ayat 19-22, dan Al-Furqon ayat 53.
“Dia
membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara
keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka nikmat
Allah yang manakah yang kamu dustakan. Dari keduanya keluar mutiara dan
marjan.” (QS Ar-Rahman (55): 19-22).
“Dan
Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini
tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara
keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (QS Al-Furqan : 53)
Jangankan bagi masyarakat awam, kalangan akademisi pun takjub dibuatnya.
Sebab, keberadaannya penuh dengan keajaiban. Bagaimana mungkin satu
laut ditemukan dua warna yang berbeda? Tapi, itulah faktanya. Setelah
mencermati dan mengkaji secara saksama keterangan Alquran, para ilmuwan
berhasiol mengungkapkan keberadaannya, yakni di Selat Gibraltar yang
menghubungkan antara Lautan Mediterania dan Samudera Atlantik serta
memisahkan Spanyol dan Maroko. Nama Gibraltar berasal dari bahasa Arab Jabal Thariq yang berarti gunung Thariq. Nama ini merujuk pada Jenderal Muslim Thariq bin Ziyad yang menaklukkan Spanyol pada tahun 711.
Di Selat Gibraltar itu terdapat pertemuan dua jenis laut yang berbeda
warna. Seperti ada garis pembatas yang memisahkan keduanya. Satu bagian
berwarna biru agak gelap dan pada bagian lain tampak lebih terang.
Menurut penjelasan para ahli kelautan seperti William W Hay, guru besar
Ilmu Bumi di Universitas Colorado, Boulder, AS dan mantan dekan Sekolah
Kelautan Rosentiel dan Sains Atmosfer di Universitas Miami, Florida AS,
serta Prof Dorja Rao, seorang spesialis di Geologi Kelautan dan dosen di
Universitas King Abdul-Aziz, Jeddah, air laut yang terletak di selat
Gibraltar tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari kadar
garamnya, suhu maupun kerapatan air laut.
Dan seperti dijelaskan dalam surah Al-Furqan [25] ayat 53, yang satu
bagian rasanya tawar dan segar, sedangkan bagian lain rasanya asin lagi
pahit. Dan antara keduanya, tak pernah saling bercampur (bersatu satu
sama lain), seolah ada dinding tipis yang memisahkannya.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Air laut dari
Lautan Atlantik memasuki Laut Mediterania atau Laut Tengah melalui Selat
Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Suhu air
berbeda. Kadar garamnya berbeda. Kerapatan air (density) airpun berbeda.
Waktu kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter air dari
masing- masing air laut tidak berubah. Penguapan air yang di Laut
Mediterania sangat besar, sedang air dari sungai yang bermuara di laut
Mediterania berkurang sekali. Itulah sebabnya air Lautan Atlantik
mengalir deras ke laut Mediterania.
Arus air alut di Selat Gibraltar
Sifat lautan
ketika bertemu, menurut modern science, tidak bisa bercampur satu sama
lain. Hal ini telah dijelaskan oleh para ahli kelautan. Dikarenakan
adanya perbedaan massa jenis, tegangan permukaan mencegah kedua air dari
lautan tidak bercampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis
yang memisahkan mereka.
Air laut
Mediteranian, yang berwarna biru tua menyusup sampai kedalaman 1000m
dari permukaan laut, di lautan Atlantik, dan terus masuk sejauh ratusan
km di lautan Atlantik dan tetap tidak berubah karakteristiknya.
Ini menjadi
bukti bahwa Al-Qur'an adalah kitab yang benar dan tidak pernah salah
serta akan terus terjaga kemurniannya sampai kiamat tiba yang diturunkan
kepada Rasul yang menjadi penutup segala Rasul yaitu Nabi besar
Muhammad SAW.
Pembatas
Hebatnya lagi, kedua laut itu dibatasi oleh dinding pemisah. Bukan dalam
bentuk dinding tebal, pembatasnya adalah air laut itu sendiri. Dinding
pemisah itu bergerak di antara dua lautan dan dinamakan dengan front (jabhah) yang
memisahkan antara dua pasukan. Dengan adanya pemisah ini setiap lautan
memelihara karakteristiknya sehingga sesuai dengan makhluk hidup
(ekosistem) yang tinggal di lingkungan itu.
Pada tahun 1873 M/1283 H, para ilmuwan dari tim peneliti Inggris, dalam ekspedisi laut Challenger,
menemukan adanya perbedaan di antara sampel-sampel air laut yang
diambil dari berbagai lautan. Dari situ manusia mengetahui bahwa air
laut berbeda-beda kondisinya satu dengan yang lain, baik dalam hal kadar
garam, temperatur, berat jenis, dan jenis biota lautnya.
Melalui ratusan ‘stasiun laut’ yang dibuat, para ilmuwan menyimpulkan
bahwa perbedaan karakter tersebut mendeterminasi satu lautan dengan yang
lainnya. Namun mereka masih mempertanyakan, mengapa tidak bisa
bercampur?
Pertama kali muncul jawaban itu di lembaran buku-buku ilmiah pada tahun
1942 M / 1361 H. Studi yang mendalam tentang karakteristik lautan
menyingkap adanya lapisan-lapisan air pembatas yang memisahkan antara
lautan-lautan yang berbeda-beda, dan berfungsi memelihara karakteristik
khas setiap lautan dalam hal kadar berat jenis, kadar garam, biota laut,
suhu, dan kemampuan melarutkan oksigen.
Setelah tahun 1962 diketahui fungsi batas-batas laut tersebut dalam
‘mengolah’ aliran air laut yang menyeberang dari satu laut ke laut yang
lain sehingga laut yang satu tidak melampaui laut yang lain. Dengan
demikian lautan-lautan tersebut tidak bercampur aduk karena setiap
lautan menjaga karakteristiknya masing-masing dan batas-batas wilayahnya
karena adanya pembatas-pembatas tersebut. Dan karena adanya dinding
pemisah dan perbedaan warna itu pula, maka hewan yang hidup di laut
bewarna kebiruan dan asin, tak bisa hidup di laut yang airnya dengan
rasa tawar. Demikian pula sebaliknya. Bagaimana menurut anda..?
7 komentar
Membahas Foto "Pertemuan Dua Lautan"
BalasHapusFoto ini sempat populer beberapa waktu silam, bahkan hingga artikel ini ditulis masih beredar. Dan selain sering dikaitk-kaitkan dengan ayat tentang dua lautan yang tak bercampur atau hoax tentang Jves Jacques menjadi mualaf, juga sering dituliskan sebagai pertemuan antara lautan Atlantik dan laut Mediterania. benarkah?
Pertama, ini adalah foto asli. Diambil oleh fotografer Kent Smith di teluk Alaska di tahun 2010. ni bukanlah foto pertemuan dua lautan atau dua laut, melainkan pertemuan antara air laut (dengan warna lebih gelap) dengan air tawar dari gletser yang mencair bercampur sendimen lain dari air sungai yang mengalir ke laut. Jadi sama sekali bukan pertemuan dua lautan, apalagi pertemuan antara lautan Atlantik dengan laut Mediterania.
Ada juga foto lain yang diambil dari lokasi yang sama di waktu berbeda oleh pihak berbeda, tapi menunjukkan fenomena yang sama. Misal foto fenomena di teluk Alaska yang lebih dulu dibuat oleh Ken Bruland di tahun 2007 di bawah ini.
Fenomena ini disebut halocline. Air dengan massa jenis dan suhu berbeda tidak akan bisa langsung bercampur, sehingga terkesan terpisah satu sama lain, bagai terdapat dinding antara keduanya. Tentu saja mereka bukan sama sekali tak bisa bercampur, mereka akan bercampur seiring waktu. Sebagaimana fenomena di teluk Alaska ini juga muncul dan hilang seiring waktu, atau lebih spesifiknya muncul saat musim panas.
Tambahan:
Sebagai seorang ahli kelautan, tentunya seorang Jves Jacques memahami fenomena Halocline. jadi akan sangat aneh kalau dikatkan dia kebingungan karena fenomena tersebut.
Pranala
Merging Oceans - Flickr
Mythbusting 'the place where two oceans meet" in the Gulf of Alaska
USGS Researchers Participate in Research Cruise Studying Iron Biogeochemistry in the Gulf of Alaska
Bukan dikait-kaitkan bapak yng jelas saling berkaitan itu yang kami imani
HapusEmang situ kafir.. Jelas gak percaya sama alquran
Hapusbagi orang kafir tidak akan mengakui kebenaran alqur'an hingga mereka mendapat hidayah
BalasHapusFenomena alam yang menajubkan. https://tafsirjitu.org/tafsir-mimpi/naik-motor/
BalasHapusthx for sharing infonya yah kak
BalasHapuskartu member alfamart
Berikan tanggapan terhadap fakta temuan tentang laut dua warna
BalasHapus