Teori Medan Magnet Bumi
18.42
Medan
magnet bumi berfungsi sebagai perisai kehidupan di bumi, medang magnet ini melindungi
bumi dari bahaya radiasi kosmis oleh matahari. Radiasi kosmis sebagian
direfleksikan oleh medan magnet bumi dan sebagian lagi akan terus ke daerah
kutub mengakibatkan peristiwa aurora. Letak kutub magnetik bumi dapat
berubah-ubah, perubahan kutub ini pada suatu titik mengakibatkan medan magnet
sepenuhnya hilang dan kehidupan bumi pun akan terancam. Proses perubahan medan
magnet berasal dari mekanisme alami dan juga aktivitas manusia yang terlalu
mengeksploitasi alam.
1.
Teori
Pembentukan Medan Magnet Bumi
Sifat
kemagnetan bumi ditimbulkan karena bumi berotasi, kutub utara magnet bumi
berada di sekitar kutub selatan bumi, sedangkan kutub selatan magnet bumi
berada di sekitar kutub utara bumi. Antara kutub utara magnet bumi dengan kutub
selatan bumi tidak berhimpit, hal ini juga terjadi pada kutub selatan magnet bumi.
Akibat hal tersebut maka bila kita melihat kompas menunjukkan arah selatan ini
berarti tidak menunjukkan arah selatan persis tetapi mengalami penyimpangan
sedikit dari kutub selatan bumi. Penyimpangan ini membentuk sudut yang disebut
dengan sudut deklinasi.
.
Apabila kita membawa kompas dari
khatulistiwa menuju kutub bumi maka jarum kompas akan condong bergerak ke bawah
atau ke atas. Kecondongan ini karena jarum kompas tertarik oleh kutub magnet
bumi. Sudut yang dibentuk dari kecondongan kompas terhadap arah horizontal
disebut dengan sudut inklinasi.
Pada tahun 1893, Gauss pertama kali
melakukan analisa harmonik dari medan magnetik bumi untuk mengamati
sifat-sifatnya. Analisa selanjutnya yang dilakukan oleh Ahli mengacu pada
kesimpulan umum yang dibuat oleh Gauss yaitu :
1. Intensitas
medan magnetik bumi hampir seluruhnya berasal dari dalam bumi.
2. Medan
magnet yang teramati di permukaan bumi dapat didekati dengan persamaan harmonik
yang pertama yang berhubungan dengan potensial dwikutub di pusat bumi. Dwi kutub
Gauss ini mempunyai kemiringan 11.5 0 terhadap sumbu geografi.
Medan
magnet utama bumi berubah terhadap waktu, untuk menyeragamkan nilai-nilai medan
utama magnet bumi, dibuat standar nilai yang disebut International Geomagnetics
Reference Field (IGRF) yang diperbarui setiap 5 tahun sekali. Nilai-nilai IGRF
tersebut diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata pada daerah luasan sekitar 1
juta km2 yang dilakukan dalam waktu 1 tahun.
Penelitian menunjukkan
bahwa bumi memang selalu mengganti kutub magnetnya secara periodik dengan
senggang waktu pergantiannya acak antara 5000 tahun sd 250.000 tahun sekali.
Ilmuwan menemukan bahwa kuat medan magnet bumi pada jaman akhir kehidupan
dinosaurus adalah 2,5 gauss, sekitar 8% lebih tinggi daripada kuat medan magnet
bumi saat ini. (Dengan kata lain kuat medan magnet sekarang ini lebih rendah
sekitar 8% daripada jaman akhir dulu.Penelitian lebih lanjut menemukan bahwa
medan magnet bumi semakin lemah dari waktu ke waktu, walaupun keadaan tanpa
medan magnet baru akan tercapai sekitar tahun 3000an Masehi. Tetapi para
ilmuwan sangsi bahwa bumi baru akan berbalik kutub magnetnya apabila mencapai
keadaan tanpa medan magnet. Ilmuwan memperkirakan bahwa bumi sedang menuju ke
momentum yang cukup untuk membalikkan sendiri kutubnya, dalam proses pembalikan
itu, tidak dapat diperkirakan/dibayangkan seberapa besar pergolakan alam yang
akan terjadi. (dari sejarah, pergolakan itu cukup untuk membuat punah kehidupan
raksasa dinosaurus) Setelah proses pembalikan selesai, pergolakan pelan-pelan
akan menghilang, bumi kembali menjadi nirvana dan siap untuk kehidupan baru,
kutub utara saat ini akan menjadi kutub selatan nanti.
Seperti
penjelasan sebelumnya, medan magnet bumi bersumber dari dalam bumi dan medan
magnet ini berubah terhadap waktu.Terdapat beberapa teori tentang pembentukan
medan magnet bumi, antara lain yaitu :
1.
Teori
Dinamo
Teori
ini menyatakan bahwa di dalam inti bumi terdapat aliran fluida yang terionisasi
sehingga menimbulkan aksi dinamo oleh dirinya sendiri yang dapat menimbulkan
medan magnet bumi. Fuida yang dimaksud merupakan medium cair yang konduktif,
cairan dalam inti bumi tersebut akan berkonveksi sejalan dengan efek Corioli
yang disebabkan oleh rotasi planet yang mengarahkan arus bergulung sejajar
dengan kutub utara-selatan. Saat cairan tersebut mengalir, arus listrik akan
terinduksi yang kemudian menghasilkan medan magnet. Terdapat tiga syarat agar
teori dinamo dapar beroperasi, yaitu :
·
Medium cair yang konduktif secara
elektrik,
·
Energi kinetik yang dihasilkan oleh
rotasi planet,
·
Sumber energi internal untuk mengarahkan
gerakan konvektif dalam cairan.
2.
Teori
Alternatif
Ernest McFarlane dalam artikelnya “Asal
muasal medan magnet Bumi” menyebutan sebuah sistem yang terbuat dari sel-sel
elektronik di dalam inti logam yang mengkristal dengan titik-titik panas dari
logam berat yang memancarkan partikel Alpha dan Beta. Karena suhu yang tinggi
partikel Alpha tidak dapat menyatu dengan elektron bebas. “Akibatnya terjadi
putaran dari dalam dan luar inti sehingga medan magnet tercipta sebagai
akibatnya”.
2.
Faktor-Faktor Penyebab Kemagnetan Bumi
a.
Gejala dalam Bumi
Menurut teori
magnetohidrodinamis penyebab utama kemagnetan bumi sekitar 99% adalah gejala
yang terjadi di dalam bumi disebabkan oleh arus listrik yang terbentuk karena
adanya proses rotasi bumi dan arus konveksi, sehingga menginduksi
material-material bersifat magnetik di dekatnya dan mempengaruhi perubahan
variasi medan magnet. Sifat kemagnetan bumi ini terpolarisasi menjadi dua
kutub, utara dan selatan, sehingga seolah-olah di dalam bumi terdapat magnet
batang yang sangat besar dengan dua kutub yang letaknya terpisah jauh. Medan
magnet utama bumi tidak konstan tetapi mengalami perubahan terhadap waktu,
sesuai keadaan di dalam bumi. Hal tersebut ditunjukkan dalam studi
paleomagnetik bahwa banyak batuan di kerak bumi dengan posisi sebelah meyebelah
yang memiliki arah kutub kemagnetan yang berkebalikan. Perubahan kemagnetan
bumi akibat aktivitas bumi sendiri ini sangat lamban dan biasa disebut variasi
sekuler. Besarnya variasi ini untuk setiap tempat tidak sama, tetapi dalam
skala regional masih sama. Beberapa ahli menduga perubahan ini diakibatkan
aktivitas arus konveksi yang berada di dalam inti bumi yang menimbulkan arus
listrik sehingga medan magnet yang ditimbulkan mempengaruhi medan magnet di
sekitarnya. W.M. Elsasser menyimpulkan material inti bumi yang dominan adalah
besi yang merupakan konduktor yang baik. Gerakan inti bumi cair inilah yang
memungkinkan arus listrik kemudian menimbulkan medan magnet bumi utama.
Kedua
kutub magnet bumi dikenal sebagai “Geomagnetic
Poles” yang merupakan kutub teoritis dimana sumbu magnet membuat sudut
kurang lebih 11.50dengan sumbu rotasi bumi yaitu pada :
a.
Kutub negatif
magnet terletak di Pulau Canadian Arktik dengan posisi lintang 75.50 LS dan
bujur : 100.40 BB
b.
Kutub positif
magnet terletak di Pantai Selatan Antartika dan Tasmania.
b.
Gejala dari Luar
Sekitar 1 % dari
kemagnetan bumi disebabkan oleh pengaruh dari luar bumi. Medan magnet ini
disebabkan oleh arus listrik di lapisan ionosfer yang menginduksi medan magnet
di permukaan bumi akibat adanya arus listrik yang berasal dari proses ionisasi
gas oleh artikel elektromagnetik, terutama sinar ultraviolet yang berasal dari
matahari. Medan luar menyebabkan perubahan yang sifatnya periodik. Berdasar periodenya,
gejala dari luar dapat dibedakan menjadi :
a.
Variasi harian
matahari
Matahari
memancarkan arus tetap yang terdiri dari atom hydrogen terionisasi (proton) dan
elektron yang menjalar melalui tata surya dengan kecepatan supersonik. Angin
matahari yang muncul seperti ini berinteraksi secara kuat dengan medan magnet
bumi yang menyebabkan terjadinya badai magnetik sehingga nilai medan magnet
bumi mengalam perubahan.
b.
Variasi harian
bulan
Variasi harian bulan disebabkan adanya interaksi
bulan dengan lapisan ionosfera dan mempunyai periode 24 jam dengan amplitudo 2
nT. Melalui pengamatan magnet bumi, variasi harian bulan dan matahari
menimbulkan pengaruh yang bersifat periodik selama satu hari. Variasi ini
dikenal dengan variasi harian (diurnal variation). Perubahan variasi harian ini
dicatat oleh stasiun pengamatan magnet bumi menggunakan variometer.
c.
Badai magnetik
Badai
magnetik adalah gangguan medan magnet bumi secara tiba-tiba disebabkan oleh
induksi partikel bermuatan listrik yang sampai pada permukaan bumi. Badai
magnetik ini cenderung berulang setiap 27 hari dan kejadiannya dipicu oleh
aktivitas sunspot di matahari yang mengarah ke bumi sehingga menginduksi
magnetosfera dan mengacaukan medan magnet bumi, akibatnya variasi magnet bumi
menjadi terganggu. Ketika terjadi badai magnetik, segala aktivitas yang
berkaitan dengan magnet dan memanfaatkan lapisan ionosfer akan mengalami
gangguan. (Hidayah, Nurul, 2011)
3.
Pengaruh Kemagnetan Bumi
Diatas
eksosfer ada satu daerah yang menunjukkan sifat-sifat magnetik bumi danberinteraksi
dengan arus radiasi matahari korpuskuler yang mengisi ruang antar planetyang
disebut angin surya (solar wind) yang setelah sampai ke Bumi
berinteraksi dengan magnet bumi yang disebut magnetosfera. Akibat interaksi
ini, magnetosfera bentuknyamenjadi seperti komet karena adanya hembusan
angin surya tersebut. Perhatikan gambarberikut ini:
(Palen, Stacey E. 2002 :70 )
Magnetosfer
bumi ditemukan oleh satelit Explorer 1 selama penelitian yang dilakukan pada masa
tahun geofisika Internasional.Magnetosfer berfungsi sebagai penangkal petir
bagi bumi, yang berarti lapisan ini menangkal radiasi berbahaya yang berasal
dari matahari. Ketika radiasi menghujani bumi, magnetosfer akan memantulkan
sebagian besar radiasi dan menyerap sisanya dan diarahkan menuju kutub,
akibatnya terjadi reaksi tumbukan dengan atmosfer dan menjadi aurora.
Menurut
Thomas Djamaludin, peneliti LIPI, lapisan magnetosfer merupakan selubung tak
kasat mata yang dibentuk oleh medan magnet bumi. Magnetosfer ini mengelilingi
bumi pada jarak 95 ribu km di atas permukaan bumi. Sejak awal terbentuknya
bumi, lapisan ini menjadi pelindung semua makhluk dari serangan partikel
berbahaya termasuk badai matahari. Magnetosfer bekerja seperti tameng,
membelokkan setiap partikel yang menghampirinya, badai matahari sendiri
nantinya akan dibelokkan ke arah kutub bumi. Di sini, tameng kedua menunggu
untuk menghancurkan badai kiriman matahari. Tameng kedua tersebut adalah
lapisan atmosfer yang terdapat pada ketinggian 80 km diatas permukaan bumi. Di
daerah ini, badai matahari akan disaring oleh medan magnet bumi yang rapat di
sekitar kutub. Akibatnya badai yang semula berbahaya melepaskan energinya
melalui cahaya berbagai warna atau dikenal dengan aurora.
(Strobel, Nick. 2013)
·
Sabuk
Van Allen (Van Allen Belts)
Magnetosfera merupakan
perisai Bumi terhadap partikel-partikel dari Matahariyang dapat membahayakan
kehidupan makhluk hidup di Bumi. Partikel-partikel yangdatang ke arah Bumi
dihadang oleh magnetosfera sehingga terkungkung di dalam medanini. Daerah
tempat terkungkungnya partikel-partikel tersebut dinamakan Sabuk VanAllen (Van
Allen Belts) sesuai dengan nama yang menemukannya, James A. Van Allen.Jadi
Van Allen belts adalah pita-pita radiasi yang berbentuk kue donat terbuat
daripartikel-partikel bermuatan yang terperangkap dalam medan magnetik Bumi.
·
Inklinasi
Magnetik
Inklinasi
magnetik adalah sudut inklinasi (kemiringan) antara jarum magnetterhadap
horizontal. Di daerah belahan Bumi Utara, titik Utara jarum magnet
berinklinasike arah vertikal, sedangkan di belahan Bumi Selatan, titik selatan
jarum magnetberinklinasi ke arah horizon. Perhatikan gambar berikut:
Sudut inklinasi berbeda-beda untuk setiap tempat
yang berlainan. Dari ekuator kearah kutub magnet, sudut inklinasi semakin besar
dan tepat di kutub magnet harganyamaksimum, yaitu jarum magnet berhenti pada
posisi tegak lurus. Garis yangmenghubungkan tempat-tempat di Bumi yang
berinklinasi sama dinamakan isoclines(garis isoklin). Deklinasi magnetis
adalah besarnya sudut yang dibentuk antara arahjarum magnet dengan garis bujur
geografis, baik di sebelah timur maupun sebelah barat.Besarnya deklinasi
berbeda-beda untuk setiap tempat. Garis yang menghubungkantempat-tempat di Bumi
yang berdeklinasi sama dinamakan isogon. Isogon yangdeklinasinya nol
disebut meridian magnetis.
Garis-garis isogon membujur dari satu titik di Utara
menuju satu titik di Selatan.Titik-titik itu tidaklah sama dengan titik
kutub-kutub geografis. Koordinat kutub Utaramagnet adalah 70° 05’ 03’’ Lintang
Utara dan dan 96° 45’ 03’’ Bujur Barat, sedangkankoodinat kutub Selatan magnet
adalah 740 06¢ Lintang Selatan dan 1540 08¢ Bujur Timur.
Secara definitif kita tidak dapat memberikan jawaban
mengapa kutub-kutubmagnet Bumi bukanlah kutub-kutub Bumi? Mungkin penyebabnya
tidak meratanyadistribusi daratan dan air. Pada beberapa tempat di muka Bumi,
arah garis isoklinik danisogonik mengalami variasi definitif yang berhubungan
dengan anomali-anomalimagnetis. Anomali magnetis telah dibuktikan adanya batuan
atau massa besar yangmengandung magnet, misalnya biji besi dan mineral-mineral
logam lainnya yang terletakdekat permukaan Bumi. Juga hal itu dapat disebabkan
adanya struktur patahan yangdapat memindahkan batuan dengan sifat-sifat megnetis
berbeda menjadi salingbersentuhan.
Intensitas dan sifat magnetis Bumi berbeda untuk
setiap tempat dan berubahrubahsesuai posisi Bumi terhadap Matahari. Apabila
jarum magnet secara tiba-tibabergerak di luar batas variasi yang normal, hal
ini menandakan adanya magnetic storm(badai magnetik). Gejala ini
berlangsung dalam waktu yang singkat tetapi kadang-kadangsampai beberapa hari,
biasanya akibat terjadinya petir, gempa bumi, atau letusan gunungberapi. Alat
untuk mengukur intensitas kemagnetan dinamakan magnetometer.Pengetahuan
mengenai kemagnetan Bumi dapat digunakan untuk eksplorasi(pencarian) mineral
dan bahan tambang lainnya dengan azas geofisika.(Mulyo, Agung,2004 : 1-3 )
2 komentar
teorinya lengkap sekali kak terimakasih yah
BalasHapustips interview di alfamart
Sayangnya ga ada dapus buat referensi kak.. tapi lengkap banget, makasih
BalasHapus